Compratative Study of Cyberbullying Victims and Implications of Guidance and Counseling in Overcoming IT

Abstract

Cyberbullying adalah tindakan intimidasi, pelecehan, atau penganiayaan yang dilakukan melalui media elektronik atau dunia maya, seperti melalui media sosial, pesan teks, email, atau platform digital lainnya. Cyberbullying bisa berupa penghinaan, ancaman, penyebaran informasi palsu, atau perilaku merugikan lainnya yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti korban. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kondisi psikologis dan sosial para korban cyberbullying berdasarkan jenis kelamin dan tingkat usia, serta mengkaji implikasi layanan Bimbingan dan Konseling (BK) dalam upaya pencegahan dan penanganannya. Metode yang digunakan adalah studi komparatif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui angket, wawancara, dan dokumentasi siswa di beberapa sekolah menengah atas. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam dampak psikologis yang dialami oleh korban laki-laki dan perempuan, serta variasi respons berdasarkan usia. Selain itu, ditemukan bahwa layanan BK belum sepenuhnya terintegrasi secara efektif dalam menangani kasus-kasus cyberbullying. Oleh karena itu, perlu adanya penguatan peran guru BK dalam memberikan layanan preventif, kuratif, dan rehabilitatif melalui program konseling individu, kelompok, serta kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Temuan ini menjadi dasar untuk mengembangkan strategi BK yang lebih responsif terhadap dinamika cyberbullying di kalangan remaja. Salah satu fenomena baru terjadi pada salah satu aplikasi, yakni TikTok, pada 19 Mei 2025, di mana seorang nenek sedang melakukan siaran langsung di TikTok untuk menjual dagangannya. Dalam siaran tersebut, sang nenek berbicara dengan lembut saat memperkenalkan produknya. Namun, di balik ketulusannya, kolom komentar dipenuhi oleh candaan sarkastik dan hinaan dari sejumlah pengguna, seperti akun F yang berkomentar ‘kapan nenek dijemput malaikat maut’, ‘belajar ngomong dulu nek’, dan masih banyak lagi. Peristiwa ini memicu kemarahan banyak netizen yang menyesalkan perilaku tersebut, menyebutnya sebagai tindakan tidak manusiawi dan sangat merendahkan.