Self-Diagnosis and its Impact on Mental Health Comprehension in Digital Era
Keywords:
Digital Era, Guidance and Counseling, Health Literacy, Mental Health, Self-DiagnosisAbstract
This article aims to explore the phenomenon of self-diagnosis and its impact on mental health understanding within the context of the digital era. The discussion covers five key points: the rising trend of self-diagnosis driven by easy access to information, both positive and negative effects of this practice, contributing factors such as low mental health literacy, the importance of accurate mental health knowledge, and the role of guidance and counseling services in addressing this issue. The method used is a literature review, gathering insights from various academic sources. The findings reveal that while self diagnosis can raise awareness about mental health, it also carries risks of misinterpretation and may worsen individuals’ psychological conditions. The article concludes by emphasizing the need for education and social support to foster better mental health understanding, highlighting the strategic role of guidance and counseling services in helping individuals accurately recognize their psychological state.
References
Aisyah, S. (2018). Perlunya Pelayanan Bimbingan Konseling Di Sekolah (Ditinjau Dari Aspek Psikologis, Sosial Budaya dan Perkembangan Iptek). Jurnal Education and Development, 4(1), 56- 56.
Alfani, R. R., Rafi, M., & Pramesti, M. R. A. (2023). Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Kesehatan Mental Mahasiswa. AICIEL: Al Izzah Counseling and Islamic Education Journal, 2(2), 29–44.
Amalia, N. F. (2024). Self diagnosis Kesehatan Mental Ditinjau dari Literasi Kesehatan Mental dan Dukungan Sosial Teman Sebaya. Prosiding Konferensi Nasional Psikologi Kesehatan, 176-187.
Amalia, N. F., & Dearly. (2024). Self diagnosis kesehatan mental ditinjau dari literasi kesehatan mental dan dukungan sosial teman sebaya. Konferensi Nasional Psikologi Kesehatan V, 181–192.
Amrah, N., Murdiana, S., & Ismail, I. (2024). Gambaran self diagnose mental disorder pada dewasa awal pengguna media sosial. Jurnal Ilmiah Psikomuda Connectedness, 4(1), 35– 47.
Anggraeni, S., & Suherman, E. (2025). Edukasi membangun kesadaran kesehatan mental pada remaja. Abdima: Jurnal Pengabdian Mahasiswa, 3(2), 3821–3823.
Annury, U. A., Yuliana, F., Suhadi, V. A. Z., & Karlina, C. S. A. (2022). Dampak self diagnose pada kondisi mental health mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS), 481–486.
Ariska, D. (2015). Efektivitas Bimbingan Kelompok untuk Mengembangkan Konsep Diri Siswa. (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia).
Ayuningtyas, F., & Muqsith, M. A. (2023). Komunikasi Interpersonal Dalam Kesehatan Mental Followers Akun Instagram@Ibunda.Id. ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/372419241
Cherry, K. (2022). Erikson's identity vs. role confusion in adolescent development. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/identity-versus-role-confusion-2795735 (diakses pada 11 Maret 2025).
Ditanti, J., & Nisa, D. A. (2023). Storyboard dalam perancangan iklan layanan masyarakat “Hindari selfdiagnosis! Yuk, konsultasikan kondisimu”. Jurnal Nawala Visual, 5(1), 52–57.
Efendy, R. (2024). Hubungan sikap mencari bantuan dengan self diagnose pada mahasiswa pengguna TikTok [Skripsi, Universitas Islam Sultan Agung].
Farisandy, E. D., Asihputri, A., & Pontoh, J. S. (2023). Peningkatan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat mengenai kesehatan mental. Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 5(1), 81–90.
Fatimah, M., Dewi, R. P., & Aini, L. N. (2024). Psikoedukasi literasi kesehatan mental pada generasi Z. Setia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 5(2), 37–44.
Febriana, E., & Amalia, U. (2024). Dampak konten bertema psikologi dalam media sosial TikTok terhadap fenomena self diagnose pada generasi Z. Lencana: Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan, 2(4), 239–250.
Gumara, A., Muthmainah, B., & Prameswari, A. S. (2023). Kecemasan pada mahasiswa pengguna TikTok yang melakukan self diagnose. Parade Riset Mahasiswa, 1(1), 69–80. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Deyanti (et al.) 57 Self-Diagnosis and Its Impact on Mental Health Comprehension in Digital Era
Hayati, I. R., Megesti, D., Nuriandini, P., Hutagalung, N. D. M., Alfayyad, M. R., Khairani, R. N., ... &
Izzaty, N. N. (2024). Sosialisasi Dan Peningkatan Kesadaran Kesehatan Mental Remaja Di Kampung Pinang Sebatang Timur. Journal Of Human And Education (JAHE), 4(5), 700-704.
Ismed, G. H. M. (2024). Pengaruh konten kesehatan mental di media sosial terhadap self- diagnose. Jurnal Riset Fakultas Dakwah.
Jayanti, S., & Adim, A. K. (2024). Konsep diri self-diagnose anxiety mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Telkom. Jurnal Ilmu Komunikasi UHO, 9(4), 866–883.
Komala, C., Faozi, A., Rahmat, D. Y., & Sopiah, P. (2023). Hubungan literasi kesehatan mental dengan trend self-diagnosis pada remaja akhir.
Lestari, D., et al. (2024). Tantangan psikologis anak muda di era digital. Journal Pedia Indonesia.
Maskanah, I. (2022). Fenomena self-diagnosis di era pandemi COVID-19 dan dampaknya terhadap kesehatan mental. JoPS: Journal of Psychological Students, 1(1), 1–10.
Normansyah, N., Mulyana, D., & Mirawati, I. (2024). Mengungkap tren self-diagnosis Gen Z: Motif penggunaan kalkulator kesehatan mental di media sosial. Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS), 7(2), 196–205.
Nurdiana, N., & Rubino, R. (2024). Analisis self-diagnosis remaja dan implikasinya dalam komunikasi interpersonal terhadap orang tua. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 9(1), 81–89.
Nurismawan, A. S., Lestari, Y. D., Purwoko, B., Alfaried, H. Z., & Nafisah, K. (2024). Mengungkap bahaya self-diagnosis kesehatan mental: Kajian fenomena self-diagnosis remaja di sekolah menengah pertama. KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E- Journal), 11(1), 31–38.
Nurjanah, R., Wahyuni, I., & Lestari, S. (2021). Urgensi Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Permasalahan Psikologis Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling IAIN Curup, 5(1), 45–59.
Putri, C. M. P. M., et al. (2023). Literasi kesehatan mental dan perilaku diagnosis diri pada mahasiswa [Laporan penelitian, Universitas Indonesia].
Putri, T. N., & Miftahuddin, A. (2023). Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Manusia di Era Digital. ResearchGate.
Ridwan, M., Suhar, A. M., Ulum, B., & Muhammad, F. (2021). Pentingnya penerapan literature review pada penelitian ilmiah. Jurnal Masohi, 2(1), 42-51.
Santrock, J. W. (2007). Remaja (Edisi kesebelas) Jakarta: Erlangga.
Saskia, B., Gusmiarni, I., Jannah, M., Destari, M., Hanief, M. M., Alizah, P. N., ... & Sari, Y. P. (2023, September). Fenomena psikologis mengenai kesehatan mental yang dialami oleh remaja di era VUCA. In Proceeding Conference on Psychology and Behavioral Sciences (Vol. 2, pp. 12–17).
Syara, Z. A. (2024). Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Sosial untuk Mengakses Informasi Kesehatan Mental terhadap Perilaku Self-Diagnose pada Remaja (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
Tumada, J. R. (2023). Hubungan Self diagnosis dengan Kesehatan Mental pada Siswa Madrasah Aliyah Negeri 3 Ciamis. Universitas Islam Negeri Saizu.
Ulfa, F. (2024). Cyberchondria Pada Remaja: Peran Literasi Kesehatan Mental dan Kecemasan
Kesehatan. Nathiqiyyah, 7(2), 183-192. World Health Organization. (2022). Mental health atlas 2020 country profile: Indonesia. World Health Organization. Diakses pada 15 April 2025.
Yusuf, S. (2018). Kesehatan Mental Perspektif Psikologis dan Agama. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Salma Deyanti, Khairiyah Khadijah, Riris Kumala Putri, Rusdian Shabrina Mukti Rahayu, Nadya Dita Margareth Hutagalung, Nadia Afta, Natasya Putri Sentana, Nikita Putri Marsanda Siahaan, Meliza Ananda, Muhammad Ramdani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.